Friday, September 21, 2018

FLORA di INDONESIA

Persebaran Flora di Indonesia

Flora di Indonesia mempunyai beraneka ragam berdasarkan tempat atau wilayahnya. Flora Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah yakni Indonesia Barat, Indonesia Tengah, dan Indonesia Timur. Masing-masing wilayah ini mempunyai ciri khas dan juga jenis flora yang berbeda-beda.
1. Flora di Indonesia bagian Barat
Jenis flora di Indonesia bagian barat ini disebut dengan flora tipe Asiatis. Hal ini tentu saja karena Indonesia bagian barat ini berada dekat dengan Benua Asia dan dipengaruhi atau mirip dengan flora di benua Asia pada umumnya. Flora yang terdapat di Indoenesia Bagian Barat ini didominasi oleh vegetasi hutan hujan tropis yang lebat. Hal ini dikarenakan karena wilayah Indonesia bagian barat mempunyai tingkat curah hujan dan juga kelembaban yang tinggi.
Ciri-ciri yang dimiliki oleh flora tipe Asiatis ini antara lain sebagai berikut:
Mempunyai jenis-jenis kayu yang berharga 
Kita mengetahui bahwa di dunia ini ada tumbuhan yang mempunyai kayu sangat berharga. Kayu-kayu dari tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kepentingan manusia, mulai dari memasak atau sebagai bahan penyedap masakan hingga sebagai obat. Namun flora tipe Asiatis ini mempunyai kayu yang ukurannya besar dan biasa digunakan sebagai konstruksi bangunan dan semacamnya. Beberapa tanaman kayu yang diambil manfaatnya dan termasuk dalam flora tipe Asiatia antara lain adalah Pohon Jati, Pohon Meranti, Pohon Mahoni, Pohon Kruing, dlsb.
Selalu hijau sepanjang tahun
Selain mempunyai berbagai jenis pohon dengan sifat kayu yang penting, flora tipe Asiatis juga memiliki ciri yakni selalu berwarna hijau sepanjang tahun. Dan hutan hujan tropis selalu terlihat hijau sepanjang tahun meskipun berada di musim kemarau.
Jenis pohon yang tumbuh bersifat heterogen (sama/sejenis)
Masih berkaitan dengan jenis hutan hujan tropis yang menjadi ikon flora Indonesi Bagian Barat. bahwa hutan hujan tropis merupakan jenis hutan berdasarkan iklimnya yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang berada di dalam satu kawasan hutan. Tanaman-tanaman inipun hidup saling berdampingan antara satu dengan lainnya. Beberapa jenis tanaman yang hidup di wilayah Indonesia bagian barat antara lain: Pohon Cempaka, Pohon Jati, Pohon Meranti, Pohon Kruing, Pohon Karet, Pohon Mahoni, Pohon Kamper, pohon Beringin, Pakis, dlsb.
Terdapat spesies flora endemik
Di wilayah Indonesia bagian barat juga hidup sebuah spesies flora endemik, yakni bunga Rafflesia Arnoldi yang berada di wilayah Sumatera. Bunga ini merupakan bunga langka dan hanya terdapat di beberapa tempat saja, bahkan hanya terdapat di wilayah Indonesia bagian barat saja.
Beberapa contoh dari flora tipe Asiatis ini antara lain sebagai berikut:
Rafflessia Arnoldi
Tumbuhan padma raksasa yang bernama Rafflesia Arnoldi merupakan tumbuhan parasit yang terkenal karena ukuran bunga yang sangat besar, bahkan bunga ini merupakan bunga yang paling besar di dunia. Bunga ini tumbuh di jaringan merambat dan tidak mempunyai daun, sehingga tidak mampu untuk berfotosintesis. Rafflesia Arnoldi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1818 di hutan tropis Bengkulu (Sumatera) di dekat Sungai Manna, Lubuk Tapi, Kabupaten Bengkulu Selatan. Karena penemuan bunga ini di Bengkulu, maka Bengkulu dijuluki sebagai The Land of Rafflessia.
Anggrek
Bunga Anggrek mempunyai nama latin Orchidaceace. Bunga ini merupakan jenis bunga dengan spesies yang paling banyak di Indonesia. Habitat bunga Anggrek banyak tersebar di daerah tropis, namun bunga Anggrek ini juga terdapat di daerah Sirkumpolar sampai ke wilayah tropika basah.
Bunga Bangkai
Bunga Bangkai juga disebut dengan Suweg, dalam bahasa latin disebut dengan Amorphophallus Titanum Becc. Bunga bangkai ini merupakan jenis tumbuhan dari jenis talas-talasan endemik dari Sumatra yang juga disebut dengan bunga majemuk terbesar. Bunga bangkai ini dinamakan demikian karena bunga ini mengeluarkan bau yang busuk. Padahal aroma busuk tersebut berfungsi mengundang serangga kumbang atau lalat untuk menyerbuki bunganya.
Daun Sang
Jenis tumbuhan atau flora tipe Asiatis yang selanjutnya adalah Daun Sang. Daun Sang juga dikenal dengan nama latin Johannestijsmania Altifrons. Daun ini mempunyai ukuran yang sangat besar, bahkan hingga mencapai 6 meter, lebar daunnya mencapai 1 meter. Daun Sang ini merupakan salah satu dari empat spesies anggota genus Johannestijsmania yang hanya ditemukan di wilayah Asia Tenggara saja.
Kantung Semar
Flora tipe Asiatis yang selanjutnya adalah Kantung Semar. Kantung semar merupakan tumbuhan yang tumbuh di daerah tropis yang mempunyai bentuk yang sangat unik. Keunikan bentuk tumbuhan ini berada pada kantungnya yang menggantung pada seutas sulur yang berbentuk spiral, dan keluar dari ujung daun. Selain bentuknya, keunikan lainnya juga dilihat dari corong yang berisi cairan. Di dalam cairan tersebut kita bisa menemukan beragam serangga. Hal ini karena kantong semar menggunakan keistimewaan tersebut untuk menarik perhatian serangga. Apabila ada serangga yang berada di atas kantong semar, maka secara otomatis kantong semar akan megatupkan mulut kantungnya, seringga serangga tersebut terperangkap di dalam kantungnya. Dengan demikian serangga tersebut pasti akan mati di dalam kantong tersebut.

2. Flora di Indonesia bagian Tengah

Flora yang berada di wilayah Indonesia Bagian Tengah ini disebut juga dengan flora tipe Peralihan. Mengapa dinamakan tipe peralihan? Hal ini tentu saja karena letaknya yang berada di antara tipe Asiatis dan juga tipe Australis.
Flora di wilayah Indonesia tengah juga mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan flora di wilayah Indonesia Timur dan juga wilayah Indonesia Barat. Adapun ciri-ciri dari flora yang berada di wilayah Indonesia bagian Tengah antara lain sebagai berikut:
Memiliki ukuran daun yang kecil
Salah satu ciri yang menonjol dari flora atau tumbuhan yang hidup di Indonesia bagian tengah adalah memiliki ukuran daun yang relatif kecil. Daun tumbuhan atau flora tipe peralihan ini termasuk berukuran kecil apabila dibandingkan dengan flora tipe Asiatis.
Tumbuhannya memiliki ukuran kecil
Selain mempunyai ukuran daun yang kecil, yang menjadi ciri dari flora tipe peralihan ini adalah ukuran batang atau ukuran pohonnya yang juga kecil. Tidak hanya ukurannya saja, namun tinggi flora tipe peralihan ini juga tidak akan sama dengan tipe Asiatis.
Tumbuhannya memiliki daun yang pendek
Daun yang dimiliki oleh flora atau tanaman wilayah Indonesia bagian tengah ini tidak hanya ukurannya yang kecil saja, namun juga mempunyai ukuran pendek.
Tumbuh di Indonesia
Dan salah satu yang pasti dari ciri-ciri flora tipe peralihan ini adalah tumbuh di Indonesia. Flora tipe peralihan ini mempunyai tipe-tipe tertentu yang terkadang sama dengan yang lainnya.
Beberapa contoh dari flora tipe peralihan ini antara lain sebagai berikut:
Longuesi atau Ficus Minahasae
Gofasa, gupasa atai Vitex cofassus
Eboni atau Diospyros Celebica
Anggrek serat atau Dendrobium utile
Cempaka hutan kasar atau Elmerrilia Ovalis
Lontar atau Borasscus flabellifer
Ajan kelicung atau Diospyros macrophylla
Cendana atau Santalum album
Cengkeh atau Cyxygium aromaticum
Ampupu atau Eucalyptusurophylla.
Flora-flora yang telah disebutkan biasanya dapat kita temukan di hutan-hutan sekitaran Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Pulau Tomor, dan juga Maluku.

3. Flora di Indonesia bagian Timur
Flora yang berada di wilayah indonesia bagian Timur dikenal dengan nama tipa Australis. Mengapa Australis? Hal ini tentu saja tidak lepas dari letaknya. Jika Indonesia bagian barat terkenal dekat dengan benua Asia sehingga nama tipenya adalah Asiatis, maka Indonesia Timur ini terletak di dekat Benua Australia sehingga dikenal dengan tipe Australis. Flora tipe Australis juga dipengaruhi oleh flora yang berada di benua Australia. Ciri-ciri flora tipe Australis ini antara lain adalah sebagai berikut:
Terletak di dangkalan Sahul atau paparan Sahul
Ciri-ciri flora tipe Australis terletak di sekitar Paparan Sahul. Paparan Sahul ini merupakan paparan atau dangkalan yang terletak di wilayah Indonesia bagian Timur.
Terdapat di sekitar wilayah Papua dan Maluku
Flora tipe Australis merupakan flora khas Indonesia bagian timur, maka flora ini hanya terdapat di sekitar wilayah Papua dan sebagain wilayah Maluku saja. Flora ini tidak akan kita temukan di wilayah lainnya.
Memiliki daun paralel
Ciri-ciri dari flora Australis ini adalah memiliki daun yang paralel. Maksudnya daun paralel adalah daun yang memiliki banyak pembuluh darah.
Memiliki daun yang panjang
Selain memiliki daun paralel, flora tipe Australis juga memiliki daun yang panjang. Daun flora tipe ini lebih panjang dari pada dedaunan milik flora dari wilayah lainnya.
Beberapa contoh dari flora tipe Australis antara lain sebagai berikut:
Matoa
Matoa merupakan salah satu contoh dari spesies flora tipe Australis. Matoa merupakan buah khas Papua yang memiliki pohon besar. Pohon Matoa ini mempunyai tinggi hingga 18 meter. Pohon Matoa akan tumbuh baik di daerah yang mempunyai kondisi tanah kering dengan lapisan tanah yang ukurannya tebal. Pohon Matoa ini mempunyai daun majemuk berseling, bersirip genap, dan memiliki tangkai daun yang panjang, yakni sekitar 1 meter. Pohon Matoa juga memiliki anak daun 4 hingga 13 dengan bentuk yang bundar memanjang dan bergerigi. Buah Matoa memiliki bentuk bulat dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Buah ini bisa berwarna hijau maupun berwarna kecoklatan.
Cendana
Kayu Cendana atau pohon Cendana merupakan salah satu jenis dari flora tipe Australis. Pohon ini dapat diolah dan menghasilkan minyak Cendana yang banyak fungsinya. Kayu Cendana dijadikan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, dan juga campuran parfum. Kayu atau pohon Cendana ini banyak kita temukan di wilayah Nusa Tenggara Timur, khususnya adalah Pulau Timor. Karena kayu Cendana merupajan kayu yang penting dan mempunyai fungsi banyak, maka sekarang ini populasi pohon Cendana tidak hanya kita temui di Pulau Timor saja, namu bisa kita temui di Pulau Jawa dan juga Pulau Sumatera.
Kayu Eboni
Kayu Eboni juga merupakan kayu yang banyak mempunyai manfaat. Pohon Eboni merupakan salah satu jenis pohon yang dapat menghasilkan kayu mahal dari suku Eboni-ebonian. Pohon Eboni ini banyak kita temukan di wilayah Sulawesi. Pohon Eboni ini memiliki batang yang lurus dan tegak dan tingginya bisa menapai hingga 40 meter. Pohon Eboni mempunyai daun tunggal, tersusun berseling. Permukaan daun ini mengkilap seperti kulit dan berwarna hijau tua. Sementara permukaan bawah daun ini berbulu dan berwarna hijau keabu-abuan.
Siwalan
Siwalan merupakan jenis tumbuhan palma yang tumbuh di wikayah Asia Selatan dan juga Asia Tenggara. Pohon Siwalan ini memiliki batang yang kuat dan tingginya bisa mencapai hingga 30 meter. Pohon ini mempunyai daun yang lebar yang terkumpul di ujung batang membentuk tajuk dan membulat.

No comments:

Post a Comment